Kunyit

kunyit1

Suku : Zingiberaceae

Jenis : Cucuma domestica val.

Nama lain : kunyit (Sunda), kunir Jawa Tengah), Hunik (Sumatera Utara), Unyi (Sulawesi Selatan), garaci (Ternate), dll.

Genus Curcuma, Zingiber (jahe) dan Elettaria merupakan jenis tanaman farmaseutis yang paling penting dari keluarga Zingiberaceae yang ditandai dengan tanman yang memiliki rimpang, menghasilkan minyak atsiri yang mudah mneguap, harsa, zat-zat warna dan bahan-bahan lain yang mempunyai rasa tajam, zat golongan polifenol dan flavonoida serta zat pati (amylum). Sel-sel yang mengandung minyak atsiri yang mudah menguap terdapat terutama pada rimpang dan dalam jumlah kecil pada bagian-bagian lain seperti daun dan batang.

Sejarah singkat

Selama ini terdapat berbagai pendapat tentang Curcuma yang agak membingungkan, misalnya nomenklaturnya berbeda-beda karena ada pula sejenis rempah-rempah mirip jahe yang dikenal dengan nama Cyperus, namun memberi rasa pahit saat dikunyah dan oleh karenanya mungkin sekali dianggap sebagai salah satu jenis Curcuma. Dalam buku Perjanjian Lama, Curcuma perah disebut sejenis tanaman “karkum”, sedangkan Marco Polo dan Ibn Baithar menyebutnya dengan nama “saffraan” dan “krokus”. Pernah pula warna kekuning-kuningannya dikaitkan dengan tanaman jenis lain, yakni Ghelidonium. Setelah diselidiki secara botanis dangan seksama, maka akhirnya disepakati bahwa Curcuma xanthorrhiza Roxb. (temu lawak) merupakan tanaman induk temu lawak.

Curcuma domestica (kunyit) adalah nama induk bagi jenis tanaman yang dalam literatur Inggris dikenal sebagai “tumeric” yang digunakan sebagia salah satu jenis rempah-rempah. Adapun nama Latin Curcuma berasal dari kata “kurkum” dalam bahasa Arab.

Jenis-jenis Curcuma sejak dahulu kali digunakan sebagai zat warna, rempah-rempah dan obat. Zat warna yang diisolasi daripadanya digunakan dalam proses perwarnaan kain sutera dan kulit, dan dalam bahan makanan seperti keju dan mustard.

Deskripsi tanaman

Kunyit merupakan pohon jenis semak yang dapat mencapai tinggi 70-100 cm, berbunga majemuk berwarna putih ungu merah. Akarnya serabut berwarna coklat muda smapai kuning tua.

Kandungan kimiawi

Rimpang kunyit mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri.

Kegunaan dan khasiat

Curcuma domestica yang juga dikenal dengan nama kunir, temu kuning atau koneng gede ditanam guna memperoleh kunyit, yakni sejenis rempah yang merupakan bahan dasar bagi pembuatan kaldu kare (“curry”) yang merupakan campuran dengan komposisi bahan yang berbeda-beda; salah satu di antaranya adalah misalnya campuran yang terdiri atas Curcuma, kayu manis, merica, jahe, cengkeh, dan pala. Digunakan pula sebagai bahan dasar zat warna kuning. Kunyit mempunyai khasiat mendinginkan dan membesihkan tubuh, mengatasi rasa gatal-gatal, bersifat antipasmodik dan digunakan terhadap gingivitis. Sebagai obat luar dlam bentuk salep atau hasil rebusan digunakan pula terhadap luka-luka, encok, abses dan peradangan. Dalam bentuk serbuk yang ditaburkan di atas bara api dan asapnya dihirup melalui hidung, dapart pula melegakan saluran pernapasan. Kunyit tersebut dalam Farmakope banyak negara dan Badan Kesehatan Sedunia (WHO) bahkan menyebutnya sebagai salah satu jenis tanaman berkhasiat penting yang ditemukan dan dipakai secara luas di seluruh dunia. Kita di Indonesia mengenalnya sejak lama sebagai obat maupun sebagai salah satu jenis rempah-rempah yang bermanfaat.

Bagian yang digunakan adalah rimpang yang sudah dibersihkan, dicuci bersih, dan dikupas kulitnya. Rimpang Curcuma domestica berkhasiat sebagai obat demam (penurun panas), obat mencret, sesak napas dan radang hidung. Untuk obat demam dipakai 20 gr rimpang segar yang besar (cabangnya jarang digunakan), diparut, ditambah ½ gelas air matang kemudian diperas. Air hasil perasan diminum 2 kali sehari sama banyak, pagi dan sore.

Khasiat lainnya antara lain adalah

  • menghilangkan gatal

  • antispasmodik

  • obat gingivitis : seduhan kunyit ditambah sedikit gambir, lalu dipakai sebagai obat kumur.

  • Obat luka dengan infeksi (koreng) : dalam bentuk slaep kunyit ditambah asam lawak.

  • Abses : umbi digiling halus dengan sedikit air, ditempelkan sebagai obat luar.

  • Encok dan bengkak pada sendi : sebagai obat luar.

  • Sebagai obat radang selaput hidung : kunyit dibakar dan asapnya dapat mengobati radang selaput lendir hidung.

  • Sebagai obat radang selaput mata : seduhan diteteskan pada mata dapat menghilangkan rasa sakit.

  • Sebagai obat sesak napas : rimpang dihaluskan, ditambah pinang, dan dimakan.

  • Sebagai obat hepatitis : rimpang dihaluskan, boleh ditambahkan madu.

Pustaka disarikan dari majalah MOESSON, yang diterbitkan di negeri Belanda oleh Lukman DT dan dari berbagai sumber

Leave a response and help improve reader response. All your responses matter, so say whatever you want. But please refrain from spamming and shameless plugs, as well as excessive use of vulgar language.

Leave a comment