RAMUAN TRADISIONAL PENGHILANG BB

Bau badan (BB) dapat menganggu dalam kehidupan sosial seseorang, dan apabila dibiarkan bisa mempengaruhi rasa percaya diri (PD). Pada umumnya BB yang kurang sedap itu berasal dari pernafasan tubuh melalui pori-pori yang terhambat, karena pori-pori yang tersumbat dan nafas tubuh yang dikeluarkan akan bercampur dalam keringat. Bakteri yang berperan membentuk BB adalah bakteri anaerob. Nafas pembuangan akan bercampur dengan bakteri ini. Semakin banyak aktivitas dilakukan, BB semakin sulit dikendalikan.

Faktor-faktor pemicu terjadinya BB antara lain :

  • Kelenjar keringat : keringat manusia dihasilkan oleh dua kelenjar, yaitu kelenjar accrine yang memproduksi keringat bening dan tidak berbau, biasanya muncul di tangan, punggung, dan dahi. Kelenjar keringat yang kedua adalah apocrine yang terdapat di tempat-tempat tertentu, terutama di daerah folikel rambut seperti ketiak dan pubis. Kelenjar apocrine mengandung asam lemak jenuh dengan cairan lebih kental dan bermiyak. Kelenjar apocrine berbau lemak, tetapi bila mengandung bakteri yang berperan dalam proses pembusukan, akan timbul bau badan yang kurang sedap. Kelenjar apocrine ini akan aktif sesudah masa pubersitas.

  • Kegemukan : orang gemuk memiliki poriu-pori yang tersembunyi. Keringat cenderung terperangkap di antara lipatan-lipatan kulit.

  • Faktor genetik : BB tidak sedap bisa juga karena faktor genetik.

  • Faktor psikis : kondisi jiwa seseorang seperti stres atau emosi dapat mempengaruhi kelenjar apocrine bekerja lebih aktif dan produktif, sehingga memperparah bau badan.

  • Infeksi : kulit yang terinfeksi bisa menyebabkan bau badan.

  • Diet : makanan tertentu seperti daging kambing, durian, bawang merah, bawang putih dapat memicu BB. Merokok, minuman keras, dan antibiotik juga dapat memicu BB.

Untuk mencegah/mengurangi BB perlu diperhatikan hal-hal berikut :

  • selalu menjaga kebersihan badan, secara teratur mandi segari dua kali.

  • Pakaian yang dikenakan sebaiknya menggunakan bahan katun yang dapat menyerap keringat.

  • Bagi orang-orang yang mudah berkeringat dan bekerja di tempat panas, sebaiknya mencukur rambut ketiaknya, karena rambut ketiak akan menahan akiran keringat sehingga menjadi lembab.

  • Hindari makanan yang memicu BB

Pencegahan BB sebaiknya dimulai ada saat memasuki usia pubersitas, waktu rambut ketiak mulai tumbuh. Selain menggunakan obat-obat modern, untuk mencegah BB dapat juga dicoba dengan menggunakan tanaman obat. Jenis tanaman yang digunakan untuk mengatasi BB yaitu tanaman yang mengandung bahan aktif berbau segar dan bisa menghambat atau mematikan pertumbuhan bakteri serta memberi bau yang harum. Secara empiris tanaman obat yang digunakan untuk menghilangkan BB adalah daun beluntas, daun sirih, adas, kapulaga, melati, jeruk limau, kunyit, dll.

Di bawah ini contoh dari ramuan untuk menghilangkan BB dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekeliling kita.

Ramuan 1 digunakan untuk obat luar, komposisinya terdiri dari :

  • 1 buah jeruk limau masak, diperas, diambil airnya.

  • Kapur sirih secukupnya

  • Semua bahan ini dicampur, digunakan setiap hari sesudah mandi, dioleskan pada ketiak.

Ramuan 2 untuk obat luar :

  • 10 lembar daun sirih diremas-remas, diambil airnya

  • 1 buah jeruk limau, diperas, diambil airnya

  • Kedua cairan ini dicampur, oleskan pada ketiak setiap sesudah mandi dan sebelum tidur.

Ramuan tradisional untuk mencegah BB yang digunakan per oral banyak variasinya, antara lain mengandung daun beluntas dan daun sirih.

daun-beluntasDaun beluntas (Pluchea indica Less) termasuk suku Asteraceae, sering digunakan sebagai tanaman pagar. Daun bertangkai pendek berbentuk bulat telur, pinggir bergerigi dan bila diremas-remas memberikan aroma yang harum. Daun beluntas sering digunakan untuk penghilang BB, juga digunakan untuk obat penurun panas, menghilangkan nyeri, penambah nafsu makan. Kandungan kimia daun beluntas yaitu alkaloid, minyak atsiri, saponin,flavonoid, selain itu daun beluntas mengandung juga aminoleusin, isoleusin, triptopan, treonin, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C.

Hasil penelitian efek antibakteri ekstrak daun beluntas terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella thypi, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus dan Pseudomonas fluorescens sudah dilakukan oleh Ardiansyah (2002), menunjukkan ekstrak daun beluntas memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori sedang, dengan hambatan antara 5-10 mm.

daun-sirihDaun sirih (piper betle L) termasuk suku Piperaceae, merupakan tanaman merambat, helaian daun berbentuk jantung, tumbuh berselang-seling. Bila daun diremas-remas memberikan aroma yang sedap. Daun sirih mengandung minyak atsiri 4%, terdiri dari hidroksi kavikol, kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metil eugenol, karvakrol, terpen, seskuiterpen, tanin, gula, dan pati. Daun sirih berguna untuk menghilangkan bau mulut, bau badan, memperlancar peredaran darah, dan pengeluaran dahak (Ekspektoran). Kadungan minyak atsiri daun sirih mempunyai aktivitas terhadap bakteri, dan fungi.

Ramuan di bawah ini digunakan untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut sevara per oral :

Ramuan 3

Segenggam daun beluntas dicuci bersih, kemudian direbus dengan tiga gelas air, smapai air tersisa setengahnya. Minum selagi masih hangat setiap pagi.

Ramuan 4

Untuk yang suka lalapan, daun beluntas muda, setelah dicuci bersih bisa langsung dimakan, atau dikukus dahulu samoai lunak baru dimakan sebagai lalap.

Ramuan 5

Enam lembar daun sirih, direbus dengan dua gelas air. Air rebusannya diminum setiap pagi.

Untuk yang memiliki masalah dengan Bb, selamat mecoba ramuan ini dengan memperhatikan kebersihan bahan yang digunakan.

Dikutip dari Forum Komunikasi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Leave a response and help improve reader response. All your responses matter, so say whatever you want. But please refrain from spamming and shameless plugs, as well as excessive use of vulgar language.

Leave a comment